Karsa & Karya Demi Kemanusiaan
Rp125.000
Pada tahun 2025, Rumah Sakit Telogorejo akan memasuki usianya yang keseratus. Selama kurun satu abad tersebut, rumah sakit ini telah berkontribusi besar dalam perbaikan di sektor kesehatan, khususnya bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya. Berawal dari sebuah gedung sewaan sederhana yang terletak di Gang Gambiran, para perintis RS Telogorejo pun mengawali visi besarnya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Secara khusus, perhatian mereka berikan terhadap masyarakat yang kurang mampu, lantaran mereka kerap menjadi pihak yang paling rentan dalam struktur kesehatan masyarakat kolonial yang sangat diskriminatif.
Didirikan pertama kali pada 29 November 1925, embrio RS Telogorejo bermula dari sebuah poliklinik sederhana yang diberi nama “Polikliniek Tionghoa”. Namun, berbeda dari kebanyakan poliklinik Tionghoa yang umumnya sudah memiliki beberapa dokter ketika diresmikan, Polikliniek Tionghoa cukup kesulitan mendapatkan dokter pertamanya. Beruntung muncul sosok dr. Permadi yang kemudian menawarkan diri untuk membantu di sana. Terhitung sejak 1 Desember 1925, Polikliniek Tionghoa pun resmi memulai pelayanan kesehatannya hingga kelak bertransformasi menjadi RS Telogorejo, sampai detik ini.
Buku ini mengungkap perjalanan sejarah RS Telogorejo yang penuh dengan pasang-surut, hingga tumbuh sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Indonesia. Sejarah menunjukkan, peran sentral RS Telogorejo dalam perbaikan kesehatan di negeri ini sangatlah signifikan. Namun, sekalipun kini dikenal sebagai rumah sakit modern, para pengurus Yayasan Kesehatan Telogorejo tidak pernah meninggalkan nilai-nilai yang sudah ditanamkan oleh para pendahulunya, yaitu “Karsa dan Karya demi Kemanusiaan”.
Pada tahun 2025, Rumah Sakit Telogorejo akan memasuki usianya yang keseratus. Selama kurun satu abad tersebut, rumah sakit ini telah berkontribusi besar dalam perbaikan di sektor kesehatan, khususnya bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya. Berawal dari sebuah gedung sewaan sederhana yang terletak di Gang Gambiran, para perintis RS Telogorejo pun mengawali visi besarnya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Secara khusus, perhatian mereka berikan terhadap masyarakat yang kurang mampu, lantaran mereka kerap menjadi pihak yang paling rentan dalam struktur kesehatan masyarakat kolonial yang sangat diskriminatif. Didirikan pertama kali pada 29 November 1925, embrio RS Telogorejo bermula dari sebuah poliklinik sederhana yang diberi nama “Polikliniek Tionghoa”.
Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.
Reviews
There are no reviews yet.