Generasi Kembali ke Akar
Rp99.000
Diskusi mengenai teori generasi tengah berkembang menjadi “bola salju” yang bergulir liar. Salah satu narasi yang berkembang di berbagai media adalah penafsiran tentang generasi yang bak membaca ramalan horoskop. Sebagai contoh, seseorang yang lahir pada 1981 hingga awal 2000 dianggap sebagai Generasi Milenial—yang memiliki karakteristik kreatif-inovatif, berorientasi sosial tinggi, menyukai nilai-nilai kebebasan, dan senang dengan segala sesuatu yang bersifat instan. Benarkah demikian? Ditulis secara apik oleh Dr. Muhammad Faisal, seorang youth researcher yang sering mengkaji isu terkait anak muda, buku Generasi Kembali ke Akar menyajikan perspektif yang berbeda. Lewat buku ini, pembaca diajak untuk menelusuri sejarah generasi di Indonesia berdasarkan hasil riset penulis selama lebih dari sepuluh tahun. Alih-alih menggunakan istilah Generasi Milenial yang digambarkan individualistis, ia menyebutnya dengan istilah “Generasi Phi”, yang memiliki kecenderungan kolektif. Sebab, menurutnya, arketip yang tumbuh di dunia Barat sangat berbeda dengan arketip generasi di Indonesia. Oleh karena itu, karakteristik Generasi Milenial yang kerap didengung-dengungkan di media kurang relevan untuk menggambarkan generasi muda di Indonesia; generasi yang sebenarnya masih memegang teguh akar keindonesiaannya.
Weight | 0,6 kg |
---|---|
Dimensions | 23 × 13 × 3 cm |
Penulis | |
Penerbit | Penerbit Buku Kompas |
Tahun terbit | |
Halaman | 312 halaman |
Genre | Social Science |
Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.
Reviews
There are no reviews yet.