KEBAYA KAYA GAYA Selaras Mengikuti Zaman
Rp199.000
Buku original
Ukuran buku : 14cm x 21cm
Halaman : 158
Penulis : Tingka Adiati
Genre : Social Sciences
Kebaya sering kali ditafsirkan sebagai sebuah pakaian yang semata menampilkan keanggunan dan kecantikan pemakainya. Padahal, dalam sejarahnya, ratusan tahun silam, kebaya Indonesia telah melahirkan sebuah filosofi, nilai-nilai kebaikan, dan peradaban tertinggi terhadap perempuan Indonesia.
Menjelang peringatan pertama Hari Kebaya Nasional 24 Juli 2024, buku Kebaya Kaya Gaya diterbitkan untuk menambah wawasan kepada pembaca, bahwa kebaya Indonesia harus lestari. Di tengah upaya berbagai komunitas menghidupkan kembali tradisi mengenakan busana yang merefleksikan perempuan Indonesia yang mandiri dan kreatif, kebaya juga
memberikan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia.
“Bicara kebaya adalah bicara tentang sense of belonging, kerja sama, merangkul, dan tidak menonjolkan diri sendiri.
Mari kita bergandengan tangan, berjuang bersama-sama, dan tidak memikirkan diri sendiri atau kelompok kita sendiri
dalam menggalakkan kembali pemakaian kebaya sebagai busana sehari-hari.
Maraknya gerakan berkebaya akhir-akhir ini merupakan momentum untuk kembali mengangkat kebaya dan menjadikannya busana sehari-hari.
Tidak bisa dimungkiri, gerakan ini memunculkan potensi ekonomi dan menghidupkan UMKM.
Dengan konsep merangkul, kalangan desainer dan pengusaha besar bisa membantu perajin kebaya dan perlengkapannya, seperti kain batik, tenun, dan aksesori, untuk meningkatkan penghasilan mereka.”
Buku original
Ukuran buku : 14cm x 21cm
Halaman : 158
Penulis : Tingka Adiati
Genre : Social Sciences
Kebaya sering kali ditafsirkan sebagai sebuah pakaian yang semata menampilkan keanggunan dan kecantikan pemakainya. Padahal, dalam sejarahnya, ratusan tahun silam, kebaya
Indonesia telah melahirkan sebuah filosofi, nilai-nilai kebaikan, dan peradaban tertinggi
terhadap perempuan Indonesia.
Menjelang peringatan pertama Hari Kebaya Nasional 24 Juli 2024, buku Kebaya Kaya Gaya diterbitkan untuk menambah wawasan kepada pembaca, bahwa kebaya Indonesia harus
lestari. Di tengah upaya berbagai komunitas menghidupkan kembali tradisi mengenakan
busana yang merefleksikan perempuan Indonesia yang mandiri dan kreatif, kebaya juga
memberikan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia.
“Bicara kebaya adalah bicara tentang sense of belonging, kerja sama, merangkul, dan tidak menonjolkan diri sendiri.
Mari kita bergandengan tangan, berjuang bersama-sama, dan tidak memikirkan diri sendiri
atau kelompok kita sendiri
dalam menggalakkan kembali pemakaian kebaya sebagai busana sehari-hari.
Maraknya gerakan berkebaya akhir-akhir ini merupakan momentum untuk kembali mengangkat kebaya dan menjadikannya busana sehari-hari.
Tidak bisa dimungkiri, gerakan ini memunculkan potensi ekonomi dan
menghidupkan UMKM.
Dengan konsep merangkul, kalangan desainer dan pengusaha besar bisa membantu perajin kebaya dan perlengkapannya, seperti kain batik, tenun, dan aksesori, untuk meningkatkan
penghasilan mereka.”
Weight | 0,5 kg |
---|---|
Dimensions | 14,0 × 2,0 × 21,0 cm |
Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.
Reviews
There are no reviews yet.