Filsafat Perdamaian Eric Weil Dalam Kontek Pertahanan Negara
Rp85.000
Buku original
Ukuran buku : 14 x 21cm
Halaman : 296
Penulis : Rofinus Neto Wuli
ERIC WEIL adalah salah seorang filsuf sekaligus aktivis pejuang perdamaian yang sangat menekankan kontribusi filsafat bagi perdamaian. Menurutnya, filsafat harus terjun langsung dalam kehidupan bersama. Ia harus membantu manusia agar dapat memecahkan persoalan hidup bersama, termasuk kekerasan. Filsafat harus membantu manusia agar dapat mewujudkan perdamaian dalam hidup seharihari.
Weil membahas perdamaian dari apa yang terjadi, bukan apa yang seharusnya. Artinya sebelum membahas perdamaian, kita harus memotret realitas atau memaparkan konteks di lapangan, yaitu perdamaian dalam konteks pertahanan negara Republik Indonesia.
Seturut pemikiran Weil, kita harus memaparkan realitas perdamaian yang memengaruhi pertahanan negara kita. Posisi Indonesia dalam hal perdamaian adalah mengedepankan politik bebas aktif dengan berpedoman pada prinsip cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bukti legitimasi pengakuan akan pentingnya perdamaian tertera dalam tujuan negara Republik Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, Alinea IV: “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Dr. Rofinus Neto Wuli, S.Fil., M.Si. (Han) lahir di Bajawa, Flores, 14 November 1967. Pendidikan S-1 di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik, Ledalero (1990-1994), Pascasarjana Magister Ilmu Pertahanan (M.Si. Han) di Universitas Pertahanan Indonesia (2013-2015) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLVII Lemhannas RI Tahun 2012. Menempuh pendidikan doktor (S-3) Ilmu Manajemen Konsentrasi MSDM di Universitas Negeri Jakarta, lulus tahun 2019.
Buku Original
Ukuran buku: 14×21 cm, 296 halaman
Penulis: Rofinus Neto Wuli
Tahun terbit: 2020
ERIC WEIL adalah salah seorang filsuf sekaligus aktivis pejuang perdamaian yang sangat menekankan kontribusi filsafat bagi perdamaian. Menurutnya, filsafat harus terjun langsung dalam kehidupan bersama. Ia harus membantu manusia agar dapat memecahkan persoalan hidup bersama, termasuk kekerasan. Filsafat harus membantu manusia agar dapat mewujudkan perdamaian dalam hidup sehari-hari.
Weil membahas perdamaian dari apa yang terjadi, bukan apa yang seharusnya. Artinya sebelum membahas perdamaian, kita harus memotret realitas atau memaparkan konteks di lapangan, yaitu perdamaian dalam konteks pertahanan negara Republik Indonesia. Seturut pemikiran Weil, kita harus memaparkan realitas perdamaian yang memengaruhi pertahanan negara kita. Posisi Indonesia dalam hal perdamaian adalah mengedepankan politik bebas aktif dengan berpedoman pada prinsip cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bukti legitimasi pengakuan akan pentingnya perdamaian tertera dalam tujuan negara Republik Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, Alinea IV: “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Weight | 0,4 kg |
---|---|
Dimensions | 21,0 × 14,0 × 3,0 cm |
Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.
Reviews
There are no reviews yet.